yourdealing.com – Pernah merasa suara orang di sekitar mulai terdengar samar? Atau harus menaikkan volume TV lebih tinggi dari biasanya? Bisa jadi itu tanda awal pendengaran kamu mulai menurun. Masalah pendengaran memang sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, dari komunikasi, hubungan sosial, sampai produktivitas.
Di yourdealing.com, kami sadar banget pentingnya menjaga kesehatan telinga, apalagi di era modern yang penuh kebisingan. Makanya, yuk kenali 10 penyebab umum pendengaran menurun berikut ini, lengkap dengan cara mencegahnya, supaya telinga tetap prima sampai tua nanti!
1. Paparan Suara Keras
Dengerin musik lewat earphone dengan volume tinggi atau sering berada di lingkungan bising seperti konser dan lalu lintas padat bisa merusak sel rambut halus di telinga dalam. Ini adalah penyebab umum pendengaran menurun, terutama di usia muda.
Cara mencegahnya:
Gunakan earphone dengan volume di bawah 60%, hindari tempat bising terlalu lama, dan kalau bisa, gunakan pelindung telinga (earplug) saat berada di area berisik.
2. Penuaan (Presbikusis)
Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh pun ikut menurun, termasuk kemampuan pendengaran. Biasanya dimulai sejak usia 60 tahun ke atas, pendengaran secara perlahan jadi makin lemah, terutama pada frekuensi tinggi.
Cara mencegahnya:
Walau tak bisa dihindari sepenuhnya, kamu bisa memperlambat proses ini dengan pola hidup sehat, menjauhi kebisingan ekstrem, dan rutin memeriksakan telinga ke dokter.
3. Infeksi Telinga Berulang
Infeksi di telinga tengah, seperti otitis media, bisa menyebabkan cairan menumpuk dan merusak struktur pendengaran jika sering kambuh atau tidak diobati dengan baik.
Cara mencegahnya:
Jaga kebersihan telinga, hindari memasukkan benda asing, dan segera obati infeksi saluran pernapasan atas agar tidak menjalar ke telinga.
4. Penumpukan Kotoran Telinga (Serumen)
Kotoran telinga memang alami, tapi kalau menumpuk berlebihan bisa menyumbat saluran dan bikin suara jadi teredam. Ini bisa diatasi dengan pembersihan yang benar.
Cara mencegahnya:
Bersihkan telinga bagian luar saja, jangan pakai cotton bud terlalu dalam. Jika terasa tersumbat, lebih baik periksa ke dokter untuk membersihkannya secara profesional.
5. Konsumsi Obat Tertentu (Ototoksik)
Beberapa jenis obat seperti antibiotik tertentu, obat kanker, dan obat antiinflamasi bisa bersifat ototoksik, artinya bisa merusak sistem pendengaran.
Cara mencegahnya:
Konsultasikan selalu efek samping obat dengan dokter. Jika harus mengonsumsi obat jangka panjang, minta dokter memantau fungsi pendengaran secara berkala.
6. Cedera Kepala atau Telinga
Kecelakaan atau benturan keras pada kepala dan telinga bisa merusak tulang pendengaran, gendang telinga, atau saraf auditori, menyebabkan gangguan permanen.
Cara mencegahnya:
Gunakan pelindung kepala saat naik motor, olahraga ekstrem, atau bekerja di tempat berisiko tinggi. Selalu waspada dan utamakan keselamatan.
7. Paparan Zat Beracun
Lingkungan kerja dengan bahan kimia tertentu, seperti pelarut industri atau logam berat, bisa memengaruhi sistem saraf dan pendengaran jika terpapar dalam jangka panjang.
Cara mencegahnya:
Gunakan alat pelindung diri di tempat kerja, pastikan ventilasi baik, dan rutin periksa kesehatan jika kamu bekerja di lingkungan berisiko.
8. Penyakit Tertentu (Diabetes, Hipertensi)
Penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi bisa merusak pembuluh darah kecil, termasuk yang menyuplai bagian dalam telinga. Akibatnya, fungsi pendengaran bisa terganggu.
Cara mencegahnya:
Kontrol gula darah dan tekanan darah dengan pola makan sehat, olahraga, serta minum obat sesuai anjuran dokter.
9. Genetik atau Kelainan Bawaan
Beberapa orang mengalami gangguan pendengaran karena faktor genetik atau kelainan sejak lahir, seperti kelainan pada tulang telinga atau saraf pendengaran.
Cara mencegahnya:
Meski tidak bisa dicegah, deteksi dini lewat skrining pendengaran bayi atau pemeriksaan genetik bisa membantu penanganan lebih cepat dan tepat.
10. Stres dan Gaya Hidup Buruk
Stres kronis, kurang tidur, merokok, dan pola makan yang buruk bisa memicu peradangan atau mempercepat kerusakan sistem pendengaran. Kadang juga memicu gejala seperti telinga berdenging (tinnitus).
Cara mencegahnya:
Kelola stres dengan baik, tidur cukup, hindari rokok dan alkohol, serta perbanyak konsumsi makanan bergizi seperti ikan, sayur, dan buah.
Penutup
Pendengaran adalah salah satu indera paling berharga yang sering kita abaikan. Menurunnya kemampuan mendengar bisa mengganggu banyak aspek dalam hidup, mulai dari komunikasi, pekerjaan, hingga hubungan sosial.
Di yourdealing.com, kami ingin mengajak kamu semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan telinga. Yuk mulai ubah kebiasaan dari sekarang, hindari paparan suara keras, makan sehat, dan jangan malas periksa ke dokter. Karena menjaga pendengaran, berarti menjaga kualitas hidup juga.